10 Kebaikan Di Bulan Muharram

10 Kebaikan Di Bulan Muharram

Dilapangkannya Rezeki bagi yang Menafkahi Keluarga

Muharram juga menjadi bulan di mana Allah melapangkan rezeki bagi mereka yang menafkahi keluarganya. Habib Muhammad bin Farid al-Mutohhar mengajarkan bahwa amalan kebaikan ini merupakan ajaran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh umat Muslim yang memberikan kelapangan rezeki bagi keluarganya pada hari Asyura, yaitu tanggal 10 Muharram, dengan harapan Allah SWT akan melapangkan rezekinya. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk menjalin silaturahmi, menjenguk orang sakit, mengusap kepala anak yatim, bersedekah, memotong kuku, menggunakan kohl, serta melakukan berbagai amalan baik lainnya pada tanggal 10 Muharram.5

Dalam ajaran Islam, menyantuni anak yatim merupakan perbuatan yang saleh. Amalan tersebut juga menjadi fadhilah di bulan Muharram ini.

Bagi umat Islam yang dapat merawat dan menyantuni anak yatim, maka Allah SWT akan mengangkat derajatnya. Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barang siapa mengusap kepala anak- anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka."1

Berpuasa pada Tanggal 13, 14, 15 Muharram (Ayyamul Bidh)

Amalan lainnya yang dapat dilakukan pada bulan Muharram adalah mengerjakan puasa Ayyamul Bidh. Puasa tersebut dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 Muharram.

Melakukan Kebaikan pada Hari Asyura

Sebagian ulama menyebutkan bahwa banyak amalan dan ibadah yang menghasilkan pahala besar dan keistimewaan bagi yang mengerjakannya pada hari Asyura, antara lain sebagai berikut:

Itulah fadhilah bulan Muharram beserta amalan yang dianjurkan. Semoga bermanfaat!

1. Buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun 2. Laman Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH), 5+ Keutamaan Bulan Muharram, Segera Lakukan Amalan Ini!3. Laman NU Online, Hadits-hadits tentang Puasa Muharram4. Laman NU Online, Bulan Muharram Memiliki 14 Peristiwa Penting Bagi Orang-orang Mukmin5. Laman Badan Amil Zakat Nasional, Bulan Muharram dan Keutamaannya Muslim Wajib Tahu

Sejarah Singkat Bulan Muharram

Nama Muharram berasal dari kata “haram” yang berarti suci atau terlarang. Orang-orang Arab pada masa pra-Islam tidak boleh berperang atau membunuh selama bulan ini, sesuai dengan penamaan yang mengindikasikan larangan tersebut. Larangan ini tetap berlaku setelah masa masuknya Islam, dan bulan Muharram termasuk dalam empat bulan yang dihormati secara khusus.

Sejak zaman jahiliyah, nama-nama bulan seperti Muharram telah digunakan, meskipun pada masa itu masyarakat Arab tidak memiliki sistem penanggalan tahun. Bahkan pada masa Rasulullah SAW, umat Islam belum menggunakan angka tahun tetapi menamai tahun-tahun berdasarkan peristiwa penting yang terjadi.

Contohnya, tahun kelahiran Rasulullah disebut tahun gajah (amul fil) karena serangan pasukan gajah yang dimaksudkan untuk menghancurkan Ka’bah. Tahun-tahun lain dinamai berdasarkan peristiwa-peristiwa seperti perang Fijar (amul fijar) atau tahun dimana Rasulullah menerima wahyu.

Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab r.a., kebutuhan untuk penanggalan yang lebih terstruktur muncul. Kesulitan dalam memahami informasi dalam surat-surat yang dikirimkan ke khalifah, terutama terkait kurangnya penanggalan tahun, menjadi masalah serius. Atas saran Gubernur Basrah Abu Musa Al Asy’ari r.a., Umar akhirnya mengesahkan penggunaan kalender Islam.

Setelah musyawarah dengan para sahabat terkemuka, diputuskan bahwa kalender Islam akan dimulai dari tahun hijrahnya Rasulullah. Sejak saat itu, kalender ini dikenal sebagai kalender hijriah. Utsman bin Affan r.a. mengusulkan agar bulan Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender hijriyah. Alasannya adalah karena sejak lama orang Arab menganggap Muharram sebagai bulan pertama dalam penanggalan mereka. Selain itu, umat Islam menyelesaikan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah dan bulan Muharram merupakan bulan di mana hijrah Rasulullah ke Madinah dimulai, setelah terjadinya Baiat Aqabah II pada bulan Dzulhijjah.

Keutamaan Bulan Muharram

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam meliputi beberapa aspek penting yang dihormati oleh umat Muslim. Berikut adalah beberapa keutamaan utama bulan Muharram:

Muharram menandai awal tahun baru dalam kalender Islam (kalender hijriah), yang dimulai dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Ini adalah momen untuk merenungkan perjuangan dan keteguhan dalam menghadapi tantangan, serta untuk memperkuat iman dan praktik keagamaan.

Bulan Muharam merupakan salah satu bulan haram. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah : 36)

Empat bulan haram yang menurut Surat At Taubah ayat 36 ini adalah bulan Dzulqidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Ashurul haram (bulan haram), termasuk bulan Muharam ini adalah bulan yang Allah muliakan. Bulan-bulan ini memiliki kesucian dan karenanya menjadi bulan pilihan. Di antara bentuk kesucian dan kemuliaan bulan-bulan ini adalah kaum muslimin dilarang berperang, kecuali terpaksa karena diserang oleh kaum kafir.

Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir rahimahullah mengutip penafsiran Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu.  “Amal shalih di bulan haram pahalanya lebih besar, dan kezaliman di bulan ini dosanya juga lebih besar dibanding di bulan-bulan lainnya, kendati kezaliman di setiap keadaan tetap besar dosanya.”

Puasa yang dianjurkan pada bulan Muharram ialah puasa Tasua dan Asyura. Puasa Asyura, merupakan puasa sunah yang disyariatkan agama. Pelaksanaannya pada hari Asyura yaitu tanggal 10 bulan Muharram. Puasa Asyura dituntunkan oleh Rasulullah SAW karena puasa di hari Asyura merupakan bagian dari warisan agama yang telah dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim sebelum adanya perintah pelaksanaan bulan Ramadhan.

Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan untuk melaksanakan puasa Tasua yang dilaksanakan pada 9 Muharram. Anjuran tambahan in diberikan sebagai pembeda dari kaum Yahudi yang juga melaksanakan puasa di hari Asyura.

Puasa Tasua dan Asyura serta puasa sunnah lainnya nilainya menjadi puasa yang paling mulia setelah Ramadhan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam.” (HR. Muslim)

Hari Asyura adalah hari yang penting dalam sejarah Islam. Ini adalah hari di mana Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israel dari Firaun dengan pembelahan Laut Merah. Hari ini juga diperingati oleh umat Islam untuk mengenang peristiwa-peristiwa penting lainnya yang terjadi pada bulan Muharram, termasuk peristiwa-peristiwa di masa Rasulullah dan setelahnya.

Bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan di mana umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amalan saleh, bersedekah, dan melakukan kebaikan kepada sesama. Ini mencerminkan semangat solidaritas sosial dan kepedulian terhadap orang-orang yang membutuhkan.

Keutamaan-keutamaan ini menjadikan bulan Muharram sebagai waktu yang istimewa dalam kehidupan umat Muslim, di mana mereka meningkatkan ibadah, merenungkan sejarah Islam, dan memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT serta dengan sesama.

Amalan Puasa Terbaik Setelah Ramadhan

Fahdilah bulan Muharram berikut adalah merupakan bulan terbaik untuk melaksanakan puasa setelah bulan Ramadhan. Hal itu berdasarkan hadits berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah SAW bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).3

8. Bulan yang Memiliki Banyak Peristiwa Penting

Berikutnya adalah bulan yang di dalamnya banyak terjadi peristiwa penting. Pada kitab klasik umat Islam, Kitab I'anah at-Thalibin, II/267 di dalamnya merangkum beberapa peristiwa bersejarah pada bulan Muharram, di antaranya adalah:

Fadhilah Bulan Muharram

Fadhilah bulan Muharram yang pertama adalah termasuk salah satu bulan suci dalam Islam. Allah SWT menjelaskan empat bulan suci tersebut dalam Al-Quran, tepatnya pada ayat berikut:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS. At-Taubah ayat 36)

Hal itu juga disampaikan Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya, zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadil Tsani (Jumadil Akhir) dan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim). 1

Fadhilah lain dari bulan Muharram adalah disebut sebagai bulan Allah SWT. Menurut Imam As-Suyuthi, bulan Muharram memiliki keistimewaan tersendiri yang membedakannya dari bulan-bulan lainnya dalam kalender Islam.

Sebelum Islam datang, nama-nama bulan sudah ada sejak zaman jahiliah. Bulan Muharram dahulu disebut dengan nama Shafar Awal. Namun, ketika Islam datang, Allah SWT mengubah nama bulan ini menjadi Muharram.

Sehingga bulan ini diberi nama yang bersandarkan pada Allah SWT, yaitu "syahrullah" atau bulan Allah SWT.1

Amalan Bulan Muharram

Karena memiliki sejumlah fadhilah, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh. Berikut ini amalan yang dapat dilakukan pada bulan Muharram:

Membaca Doa Asyura

Amalan selanjutnya pada bulan Muharram adalah membaca doa Asyura, yakni pada tanggal 10 Muharram. Doa ini dibaca setelah melakukan salat Maghrib yang dibaca sebanyak 7 kali, namun lebih utama dibaca sebanyak 70 kali.

Berikut bacaan doa Asyura:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرِ. سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَأَ مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ، وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا نَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيَ الْعَظِيمِ. وَهُوَحَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Arab Latin: Hasbunallaah wani'mal wakil, ni'mal maulaa wani'man nashiir. Subhaanallaahi mil-al miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridhaa wazinatal 'arsyi. Laa malja-a minallaahi illaa ilaihi subhaanallaahi 'adadasy syaf'i wal witir. Wa 'adada kalimatillaahit taammaati kullaha, nas-alukas salaamata birahmatika yaa arhamar raahimiin. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azhiim. Wahuwa hasbunaa wani'mal wakil, ni'mal maulaa wani'man nashiir. Washallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii washahbihii wasallam.

Artinya: Cukuplah Allah yang menjadi penolong dan kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maha Suci Allah sepenuh mizan (timbangan), setinggi ilmu, sebanyak keridhaan, dan setimbang 'Arsy. Tiada tempat untuk menyelamatkan diri, dan tiada tempat untuk bersandar, melainkan kepada Allah. Maha Suci Allah sebanyak bilangan yang genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat yang sempurna ke semuanya. Saya memohon keselamatan kepada-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan, tiada daya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Cukuplah Allah yang memeliharaku, tempatku berpegang, dan sebaik-baiknya Pemberi pertolongan. Semoga Allah memberikan rahmat atas nabi kita, penghulu kami, Muhammad. Kemudian, juga kepada keluarga dan para sahabat nabi ke semuanya.

Menurut Imam Ibnu Hajar al-Asyqalani, barang siapa membaca doa Asyura sebanyak 41 kali, maka hatinya tidak akan mati.

1 Hari yang Dimuliakan

Terdapat satu hari yang sangat dimuliakan oleh umat beragama pada bulan Muharram, yakni hari Asyura. Dikatakan demikian, sebab pada hari tersebut Nabi Musa AS berhasil mengalahkan Firaun dan bala tentaranya.

Kemudian Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim untuk melakukan puasa pada hari. Tujuannya adalah sebagai bentuk penghormatan atas kemenangan yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Musa As.

Penjelasan mengenai hal tersebut terdapat dalam hadits dari Ibnu Abbas, "Ketika Nabi Muhammad SAW. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, 'Hari apa ini?' Mereka menjawab, 'Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah.' Akhirnya, Nabi Muhammad SAW. bersabda, 'Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.' Kemudian, Nabi Muhammad SAW. berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa." (HR. Muslim).1

Seperti yang dipahami bahwa bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Bulan pertama ini mestinya menjadi titik tolak yang baik bagi umat muslim untuk merencanakan, mematangkan, dan melakukan hal terbaik bagi kehidupan kita, minimal dalam satu tahun ke depan.

Artinya, bulan Muharram termasuk salah satu momentum yang sangat tepat bagi umat Islam, yaitu menjadikan pergantian tahun baru Islam (bulan Muharram) sebagai sarana untuk muhasabah atau merenungkan kembali langkah-langkah yang telah dilakukan serta menyusun rencana yang lebih baik.1

Dosa Dilipatgandakan

Selain mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dosa yang dilakukan di bulan Muharram juga akan mendapatkan ganjaran yang lebih berat. Oleh karena itu, sebaiknya setiap umat Muslim berusaha untuk menjauhi perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam.

Hal ini sesuai yang dijelaskan dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir, yang isinya seperti ini:

Artinya: "Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa di samping melipatgandakan perbuatan baik."2

Berpuasa pada Tanggal 11 Muharram

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan beberapa ulama lain berpendapat bahwa disunnahkan berpuasa pada tanggal 11 Muharram, di samping tanggal 9 dan 10 Muharram. Argumen yang dijadikan sandaran pendapat tersebut adalah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Berpuasalah pada hari Asyura dan berbedalah dengan kaum Yahudi, dengan berpuasa satu hari sebelumnya dan satu hari sesudahnya." (HR. Ahmad)."