Terusan Panama Di Negara

Terusan Panama Di Negara

Terusan Panama adalah terusan yang memotong tanah genting Panama sepanjang 82 km, memotong Amerika Utara dan Amerika Selatan serta menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik. Terusan ini memotong waktu tempuh kapal laut karena tidak perlu memutar lewat ujung selatan Amerika Selatan.Rencana pembangunan terusan ini sudah mulai muncul pada tahun 1500-an namun baru dibuka pada 15 Agustus 1914. Walaupun pembangunannya dilanda berbagai masalah seperti penyakit malaria, demam kuning, bencana tanah longsor, dan kekurangan air, terusan ini telah membantu 800.000 kapal menyeberang sejak pembukaannya atau 12.000 kapal per tahun.

Pada pergantian abad, kepemilikan tunggal atas kanal yang diusulkan menjadi keharusan militer dan ekonomi bagi Amerika Serikat, yang telah memperoleh kerajaan seberang laut pada akhir Perang Spanyol-Amerika dan mencari kemampuan untuk memindahkan kapal perang dan perdagangan dengan cepat antara samudra Atlantik dan Pasifik.

Pada tahun 1902, Kongres AS mengesahkan pembelian perusahaan kanal Prancis (menunggu perjanjian dengan Kolombia) dan mengalokasikan dana untuk pembangunan kanal. Pada tahun 1903, Perjanjian Hay-Herran ditandatangani dengan Columbia, memberikan izin kepada Amerika Serikat untuk menggunakan wilayah itu dengan imbalan kompensasi finansial.

Senat AS meratifikasi perjanjian itu, namun Senat Kolombia, takut kehilangan kedaulatan, menolak.

Sebagai tanggapan, Presiden Theodore Roosevelt memberikan persetujuan diam-diam kepada gerakan kemerdekaan Panama, yang sebagian besar direkayasa oleh Philippe-Jean Bunau-Varilla dan perusahaan kanal-nya.

Pada tanggal 3 November 1903, sebuah faksi Panama mengeluarkan deklarasi kemerdekaan dari Kolombia. Kereta api yang dikelola AS memindahkan keretanya dari ujung utara ColÓn, sehingga pasukan Kolombia yang terdampar dikirim untuk menumpas pemberontakan. Pasukan Kolombia lainnya tidak disarankan untuk berbaris di Panama dengan kedatangan kapal perang AS, Nashville.

Pada 6 November, Amerika Serikat mengakui Republik Panama, dan pada 18 November Perjanjian Hay-Bunau-Varilla ditandatangani dengan Panama, yang memberikan kepemilikan eksklusif dan permanen kepada Amerika Serikat atas Zona Terusan Panama.

Sebagai gantinya, Panama menerima $ 10 juta dan anuitas sebesar $ 250.000 mulai sembilan tahun kemudian. Perjanjian itu dinegosiasikan oleh Menteri Luar Negeri AS John Hay dan Bunau-Varilla, yang telah diberi kekuasaan penuh untuk bernegosiasi atas nama Panama. Hampir segera, perjanjian itu dikutuk oleh banyak orang Panama sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan nasional baru negara mereka.

Pada tahun 1906, insinyur Amerika memutuskan pembangunan saluran kunci, dan tiga tahun berikutnya dihabiskan untuk mengembangkan fasilitas konstruksi dan memberantas penyakit tropis di daerah tersebut.

Pada tahun 1909, konstruksi dimulai. Dalam salah satu proyek konstruksi terbesar sepanjang masa, insinyur AS memindahkan hampir 240 juta yard kubik tanah dan menghabiskan hampir $ 400 juta untuk membangun kanal sepanjang 40 mil (atau 51 mil panjangnya, jika dasar laut yang dalam menjadi dasar di kedua ujung kanal diperhitungkan).

Pada tanggal 15 Agustus 1914, Terusan Panama diresmikan dengan melintasnya kapal AS Ancon, sebuah kapal kargo dan penumpang.

Skema Terusan Panama, mengilustrasikan urutan kunci dan lorong

Terusan Panama (bahasa Spanyol: Canal de Panamá) adalah jalur air buatan sepanjang 82 kilometer (51 mil) di Panama yang menghubungkan Samudra Atlantik dengan Samudra Pasifik, melintasi Tanah Genting Panama, dan merupakan jalur perdagangan maritim. Pintu air di setiap ujungnya mengangkat kapal ke Danau Gatun, danau air tawar buatan setinggi 26 meter (85 kaki) di atas permukaan laut, yang dibuat dengan membendung Sungai Chagres dan Danau Alajuela untuk mengurangi jumlah pekerjaan penggalian yang diperlukan untuk kanal tersebut, dan kemudian menurunkan kapal-kapal di ujung yang lain. Rata-rata 200.000.000 L (52.000.000 gal AS) air tawar digunakan dalam satu kali lintasan kapal.

Jalan pintas Terusan Panama sangat mengurangi waktu bagi kapal untuk melakukan perjalanan antara Samudra Atlantik dan Pasifik, memungkinkan mereka untuk menghindari rute yang panjang dan berbahaya di sekitar ujung paling selatan Amerika Selatan melalui Selat Drake atau Selat Magellan. Ini adalah salah satu proyek rekayasa terbesar dan tersulit yang pernah dilakukan.

Rencana pembangunan terusan ini sudah mulai muncul pada tahun 1500-an namun baru dibuka pada 15 Agustus 1914. Walaupun pembangunannya dilanda berbagai masalah seperti penyakit malaria, demam kuning, bencana tanah longsor, dan kekurangan air, terusan ini telah membantu 1.000.000 kapal menyeberang sejak pembukaannya atau 12.000 kapal per tahun.

Terusan Panama menghubungkan Teluk Panama di Samudra Pasifik dengan Laut Karibia di Samudra Atlantik. Terusan ini memotong dari arah barat laut - ke arah tenggara. Untuk mempermudah, otoritas terusan mengklasifikasikan lewatnya kapal dengan arah northbound (menuju utara) bagi kapal yang menuju Samudera Atlantik dan southbound (menuju selatan) bagi kapal yang menuju Samudera Pasifik. Untuk menyeberang, sebuah kapal perlu waktu 9 jam.

Di terusan panama terdapat 3 Lock, yaitu Gatun Locks, Pedro Miguel Locks dan Miraflores Locks.[1] Kapal yang datang dari arah Samudera Atlantik akan melewati Gatun Locks dan kapal diangkat 85 feet (26 meter) ke permukaan danau Gatun. Kapal kemudian melintasi danau Gatun sepanjang 37 Km (23 Mil) dan Gaillard Cut (Culebra) sepanjang 13 Km (8 Mil) hingga tiba di Pedro Miguel Locks. Sesampai di Pedro Miguel Locks, level air akan menurun sekitar 30 feet atau 9 m. Kapal kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Danau Miraflores (danau ini lebih kecil ketimbang danau Gatun pada locks pertama tadi) di mana Locks terakhir yaitu Miraflores Locks berada. Di sini kapal akan diturunkan hingga sejajar dengan tinggi permukaan dan kemudian akan kembali berlayar bebas ke laut lepas (Samudera Pasifik). Total jarak tempuh dari Gatun Locks ke Miraflorest mencapai 80 Km atau 50 Mil. Setiap memasuki Locks, kapal akan di tarik oleh semacam kereta dari sisi sisi kanal untuk menjaga posisinya.

Tahun 2007 lalu, Terusan Panama mulai diperluas. Walau masing-masing dam memiliki panjang 305 m dan lebar 33,5 m, suatu ukuran raksasa bagi kebutuhan pada tahun 1914, ukuran ini sudah tidak cocok untuk kapal-kapal tanker raksasa maupun kapal-kapal induk atau pengangkut pesawat terbesar AS masa kini. Kapal pesiar “Queen Elizabeth 2″ misalnya, saat melewati kanal, hanya terpaut 75 cm dari sisi badan kapal hingga dinding dam di kedua sisinya. Kapal tempur AS “New Jersey” menyisakan ruang tidak sampai 25 cm di kedua sisinya.

Niat untuk membuat sebuah terusan di tanah genting Panama pertama kali dicetuskan oleh Raja Charles V dari Spanyol pada tahun 1524 untuk mempermudah lewatnya kapal, terutama yang membawa emas. Walaupun sudah ada hasil survei dan rencana pada tahun 1529, keadaan politik dan teknologi di Eropa pada saat itu masih belum memungkinkan.

Setelah berbagai macam cara yang tidak melewati laut (kereta api) gagal atau dinilai kurang efektif, rencana pembangunan terusan mencuat kembali. Didorong dengan selesainya Terusan Suez, oleh Prancis di bawah pimpinan Ferdinand de Lesseps mulai membangun terusan pada 1 Januari 1880 namun terhenti karena penyakit pada tahun 1893.

Pembangunan dilanjutkan oleh Amerika Serikat di bawah pimpinan Theodore Roosevelt pada tahun 1904 setelah AS membantu Panama merdeka dari Kolombia dengan imbalan kontrol daerah terusan.[2] Pembangunan kanal oleh Amerika Serikat ini dimulai pada 4 Mei 1904. Berbagai upaya dilaksanakan untuk mengatasi masalah dan akhirnya kanal dibuka pada 15 Agustus 1914 dengan lewatnya kapal Ancon.

Terusan ini serta daerah disekitarnya dikontrol oleh Amerika Serikat sampai 31 Desember 1999 setelah Presiden AS Jimmy Carter menandatangani Traktat Torrijos-Carter pada 7 September 1977. Sekarang, terusan ini dikontrol oleh Otoritas Terusan Panama.

Pernahkah kamu mendengar nama Terusan Panama? Terusan Panama adalah terusan yang memotong wilayah tanah genting di Panama sekitar sepanjang 82 kilometer, sehingga secara tak langsung memotong wilayah Amerika Utara dan Amerika Selatan. Selain itu, wilayah ini juga menghubungkan antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik.

Terusan Panama dianggap sebagai jalur ideal karena mampu memotong waktu tempuh dari kapal laut, sebab tak perlu memutar melewati ujung selatan dari Amerika Selatan. Untuk mengenal lebih dekat mengenai Terusan Panama, maka simaklah beberapa fakta menariknya berikut ini.

Terusan Panama adalah salah satu konstruksi modern tersulit

Terusan Panama bukan hanya sekadar area yang bisa dilewati oleh kapal-kapal saja, namun juga merupakan sebuah konstruksi kompleks. Tidak heran rasanya apabila banyak orang mengatakan bahwa Terusan Panama merupakan salah satu konstruksi modern yang tersulit di zamannya.

Dilansir History Channel, pada saat proses konstruksi memang air pada Terusan Panama ini sangat banyak, bebatuannya juga sangat keras, tanahnya sangat berbukit, hingga iklim yang mematikan. Tak heran jika memang konstruksi ini membutuhkan waktu lama hingga akhirnya berhasil digunakan sampai saat ini.

Terusan Panama menerima maksimal 32 kapal setiap harinya

Terusan Panama memang dijadikan sebagai jalur ideal untuk banyak kapal, sebab tidak perlu memutar seluruh bagian benua Amerika Selatan. Namun, nyatanya Terusan Panama ini tak menerima banyak kapal dalam satu hari, sehingga memang sangat dibatasi jumlahnya.

Dilansir AP News, rata-rata jumlah kapal yang memasuki Terusan Panama hanya maksimal sekitar 32 saja. Namun, sering kali jumlah ini bisa bertambah sekitar 36 kapal dalam sehari, sehingga memang biasanya akan berbeda-beda.

Terusan Panama dibangun pada tahun 1904

Terusan Panama sebetulnya merupakan proyek yang dikembangkan akibat kegagalan tim konstruksi Prancis pada tahun 1880-an. Pada saat inilah Amerika Serikat memiliki ide untuk membangun kanal sepanjang 0 mil di sebuah tanah genting yang ada di kawasan Panama.

Dilansir History, Terusan Panama pertama kali dibuat pada tahun 1904 dan dirancang menggunakan teknik inovatif. Setelah proses pembangunannya, Terusan Panama pun secara resmi dibuka pada tahu 1914 dan pengawasan Terusan Panama pun dipindahkan dari Amerika Serikat ke Panama pada tahun 1999.

Lebih dari 25 ribu pekerja tewas dalam proses pembuatannya

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Terusan Panama memang merupakan sebuah proyek konstruksi yang sangat besar. Tidak heran jika pekerja yang dikerahkan untuk proses pembuatannya juga tidaklah sedikit, namun juga ternyata memakan korban jiwa yang sangatlah banyak.

Dilansir History Channel, ada lebih dari 25 ribu pekerja yang tewas dalam pembangunan Terusan Panama selama lebih dari tiga dekade. Penyebabnya diakibatkan karena proses pembangunan yang melibatkan bebatuan seberat 18 ton hingga epidemi malaria yang saat itu terjadi, sehingga merenggut banyak jiwa.

Baca Juga: 17 November Hari Terusan Suez: Ini Sejarahnya

Biaya untuk melewati Terusan Panama tidak murah

Terusan Panama memang bukanlah sebuah jalur biasa, sebab memang jalur ini tidak bisa dilewati oleh sembarangan kapal. Selain itu, ada biaya tersendiri yang harus dibayarkan apabila ingin melewati Terusan Panama dan harganya pun tidaklah murah.

Dilansir Lindblad Expeditions, untuk kapal pribadi yang panjangnya kurang dari 65 kaki, tarifnya bisa mencapai 2.700 USD atau sekitar 41,8 juta rupiah. Sementara untuk kapal pesiar dan kapal kargo bahkan biayanya bisa mencapai miliaran untuk melewati Terusan Panama ini. Harga terus dianggap jauh lebih hemat jika dibandingkan harus memutari benua dan memakan lebih banyak biaya.

Memang ternyata Terusan Panama menjadi bagian yang sangat menarik karena bisa menghubungkan dua samudra berbeda. Banyak kapal-kapal besar yang memilih Terusan Panama agar tak perlu memakan banyak waktu untuk berlayar. Harga yang dibanderol pun tak main-main untuk melewati Terusan Panama!

Baca Juga: Fakta Terusan Panama, Jalur Lintas Air yang Berada di Amerika Tengah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

mengambil alih pengelolaan Terusan Panama. Akuisisi ini mengikuti perjanjian Torrijos-Carter yang ditandatangani 22 tahun sebelumnya di Washington, Amerika Serikat.

Ide kanal untuk menghubungkan

sudah ada beberapa abad sebelum pembangunan Terusan Panama dimulai. Salah satunya, perjanjian antara Amerika Serikat dan Inggris pada April 1850.

Kedua negara ini bahkan rela menurunkan tensi rivalitas untuk rencana membuat kanal yang membelah Nikaragua, Amerika Tengah. Rencana ini tak pernah terealisasi bahkan sampai tahap perencanaan karena tarik menarik kepentingan di Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konstruksi kanal baru terwujud tepat pada Tahun Baru 1881. Perancis berinisiatif membangunnya melewati Panama. Ferdinand de Lesseps seorang diplomat dipercaya menjadi pimpinan proyek itu.

Berbekal keberhasilan membangun Terusan Suez di Mesir, de Lesseps percaya diri bisa menyelesaikan kanal itu. Apalagi panjang kanal diperhitungkan hanya sekitar 40 persen dari panjang kanal di Mesir yang menghubungkan Laut Tengah (Mediterania) dan Laut Merah.

Rupanya perkiraan de Lesseps keliru. Medan kerja di Panama jauh lebih berat. Berbagai kesulitan teknis menghadang proyek yang berlangsung di wilayah hutan hujan tropis dengan curah hujan sangat tinggi itu.

Penyakit-penyakit tropis seperti demam kuning dan malaria mengancam para pekerja. Kantor Sejarah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyebut selama sembilan tahun masa konstruksi ada sekitar 20 ribu nyawa melayang karena terserang penyakit itu.

Sementara Ralph E. Every dalam bukunya

mengutip pernyataan Kolonel William C. Gorgas, dokter yang bertugas di militer Amerika Serikat bahwa jumlah buruh yang meninggal dari tahun 1881 hingga 1889 mencapai 22.189

Selain masalah kesehatan, keuangan perusahaan konstruksi juga bermasalah seperti inefisiensi dan korupsi. Perusahaan ini mengalami kerugian besar dan berakhir dengan kebangkrutan pada Desember 1888.

Compagnie Nouvelle du Canal de Panama dibentuk untuk mengambil alih pekerjaan itu pada 1894. Salah satu manajernya bernama Phillipe Bunau-Varilla melihat minat Amerika Serikat membangun kanal belum padam. Bunau-Varilla menawarkan proyek itu pada Amerika Serikat.

Respon internal AS atas keterlibatan dalam proyek itu juga beragam. Akhirnya setelah melalui perdebatan sengit, pada 19 Juni 1902 Senat AS memberi dukungan. Kemudian disusul penandatangan perjanjian antara Menteri Luar Negeri AS John Hay dan Menlu Panama Tomas Herran.

As baru bisa mengambil alih proyek itu secara resmi pada 1904. Associate Professor bidang Administrasi Bisnis Universitas Harvard Noel Maurer dalam wawancara dengan program

mengungkapkan perusahaan konstruksi yang dibentuk AS mempelajari kekeliruan masa konstruksi sebelumnya.

Hal utama yang dilakukan As yakni menggunakan kereta api untuk mengangkut tanah galian. Sebelumnya perusahaan Perancis hanya menumpuk galian itu yang akhirnya menyebabkan tanah longsor. Penumpukan galian juga menimbulkan banyak kolam genangan air yang menarik nyamuk malaria.

"AS juga membentuk inovasi medis untuk mengendalikan wabah malaria dan demam kuning," ujar Noel Maurer yang juga menulis buku

. Untuk keperluan ini Kolonel Gorgas yang bertugas di Havana, Kuba ditarik untuk membereskan sanitasi.

Upaya mengelola sanitasi ini memang tidak sepenuhnya menghilangkan serangan malaria dan demam kuning. Namun jumlah pekerja yang jadi korban penyakit itu berkurang signifikan jadi "hanya" sekitar 5600 orang sampai konstruksi tersebut berakhir pada 1914.

Setelah 85 tahun proyek itu berakhir, pengelolaan kanal sepanjang kurang lebih 80 km ini diserahkan pada AS. AS tentunya tidak begitu saja menyerahkan sejumlah properti strategis di Panama sebagai imbalan atas pengelolaan tersebut.

Menurut Ovidio Diaz-Espino, penulis buku

bahwa pada 1999 AS untuk pertama kalinya menguasai kedua samudra, Samudra Atlantik dan Pasifik. "Itu sangat penting di masa perang," ujarnya dalam program