Demo Besar Eropa Nato Dan Israel 2024

Demo Besar Eropa Nato Dan Israel 2024

1TULAH.COM – Demonstrasi besar-besaran mengguncang ibu kota Hungaria, Budapest, yang merupakan salah satu negara anggota NATO. Ratusan ribu orang dilaporkan berunjuk rasa menentang kebijakan Uni Eropa (UE) yang dianggap meningkatkan ketegangan dengan Rusia.

Para demonstran bergerak dari Chain Bridge yang ikonik menuju Pulau Margaret di Sungai Danube pada akhir pekan. Banyak dari mereka membawa bendera dan meneriakkan slogan seperti “Tidak ada perang” dan “Beri kami kedamaian, Tuhan.” Berdasarkan laporan AFP dan Reuters, Senin (3/6/2024), Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban juga turut berorasi, menuduh kepemimpinan Brussel melakukan “hubungan berbahaya dengan Moskow.”

“Belum pernah ada begitu banyak orang yang mengantri untuk perdamaian. Kami adalah korps perdamaian terbesar, pasukan penjaga perdamaian terbesar di Eropa,” kata Orban.

“Eropa harus dicegah agar tidak terburu-buru berperang, menuju kehancurannya sendiri,” tambahnya.

Orban juga menekankan pentingnya mengambil pelajaran dari kehancuran yang dialami negaranya pada Perang Dunia I (PD I) dan Perang Dunia II (PD II), di mana Hungaria kehilangan 1,5 juta nyawa.

“Dalam dua perang dunia, rakyat Hungaria kehilangan 1,5 juta nyawa, dan bersama mereka anak-anak serta cucu-cucu mereka di masa depan,” ujarnya.

“Saya mengatakan ini perlahan-lahan agar Brussel mengerti. Kami tidak akan berperang. Kami tidak akan pergi ke Timur untuk ketiga kalinya, kami tidak akan pergi ke front Rusia lagi,” jelasnya.

“Apakah kita ingin menumpahkan darah Hungaria demi Ukraina? Tidak, kami tidak melakukannya,” katanya lagi.

Orban sendiri dikenal dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sejak perang Rusia-Ukraina dimulai pada Februari 2022, Orban berulang kali memperingatkan UE agar tidak terseret ke dalam konflik besar.

Budapest menolak memberikan bantuan militer ke Ukraina dan mengancam akan memveto bantuan keuangan untuk Kyiv. Orban juga mengkritik keras sanksi ekonomi yang dijatuhkan UE terhadap Moskow, dengan alasan bahwa langkah tersebut merusak perdagangan dan pasokan energi blok tersebut.

Penulis : Dedy Hermawan

28 November 2024, 03:00 WIB

Ia pun mengatakan pelajaran dari kehancuran yang dialami negaranya, pada Perang Dunia 1 (PD1) dan Perang Dunia 2 (PD2), harus diambil. Kala itu Hungaria kehilangan 1,5 juta nyawa. "Eropa harus dicegah agar tidak terburu-buru berperang, menuju kehancurannya sendiri," tambahnya.(AP Photo/Denes Erdos)

Ia pun mengatakan pelajaran dari kehancuran yang dialami negaranya, pada Perang Dunia 1 (PD1) dan Perang Dunia 2 (PD2), harus diambil. Kala itu Hungaria kehilangan 1,5 juta nyawa. "Eropa harus dicegah agar tidak terburu-buru berperang, menuju kehancurannya sendiri," tambahnya.(AP Photo/Denes Erdos)

Stockholm, Paris, Berlin (ANTARA) - Aksi protes serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza dan Lebanon pecah di sejumlah kota besar Eropa pada Sabtu (12/10), dengan ratusan demonstran berkumpul di Stockholm, Paris, dan Berlin, menyerukan gencatan senjata segera.

Di Stockholm, para demonstran berkumpul di Odenplan. Mereka berbaris menuju parlemen Swedia sambil meneriakkan slogan-slogan seperti "Israel pembunuh, keluar dari Palestina" dan "Gencatan senjata segera dan tanpa syarat."

Aktivis Swedia, Kajsa Ekis Ekman, mengatakan kekerasan yang tak berkesudahan di Gaza, Palestina, merupakan genosida, sambil menyoroti dukungan negara-negara Barat terhadap Israel.

Di Paris, para demonstran pro-Palestina dan Lebanon itu berkumpul di dekat Fontaine des Innocents. Dalam aksinya, mereka menuntut Israel segera menghentikan serangannya seraya mendesak Pemerintah Prancis menarik dukungan terhadap Tel Aviv.

Para pengunjuk rasa itu membawa spanduk dengan foto-foto warga Palestina, dan mengkritik Presiden Emmanuel Macron atas dukungannya yang teguh terhadap Israel.

Di Berlin, sekitar 2.000 demonstran berbaris dari Alun-Alun Innsbruck hingga Stasiun Metro Steglitz. Mereka mengecam serangan brutal militer Israel tersebut dengan slogan seperti "Hentikan pendanaan genosida" dan "Kemerdekaan untuk Palestina."

Polisi sempat menahan beberapa demonstran di tengah kericuhan kecil selama aksi protes.Sumber: AnadoluBaca juga: Pemimpin Eropa serukan gencatan senjata dan solusi dalam konflik GazaBaca juga: UE: Operasi di Tepi Barat tak boleh jadi alasan perluasan perang Gaza

Penerjemah: PrimayantiEditor: Rahmad Nasution Copyright © ANTARA 2024

Jakarta,REDAKSI17.COM– Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, memberikan pernyataan yang menarik perhatian dalam acara Bimbingan […]